Resep Memilih Saham yang Menguntungkan ala Lo Kheng Hong
Juli
01
/ 2013
06:22 WIB
Oleh :
Stefanus Arief Setiaji
BISNIS.COM,JAKARTA--Bagi Anda investor pasar saham di
Indonesia, tentu tidak asing dengan sosok Lo Kheng Hong. Kalaupun tidak
mengenal secara pribadi orangnya, minimal pernah mendengar nama yang kerap
disebut-sebut sebagai Warren Buffet-nya Indonesia.
Lo Kheng Hong merupakan investor saham yang dinilai cukup
sukses. Di usia yang tak lagi muda, dia kini kerap mondar mandir diminta
menjadi pembicara untuk sekedar berbagi kiat sukses berinvestasi di pasar
modal.
Gaya bertuturnya kalem, pelan, dan tak ada kesan menggurui.
Dia sering menggambarkan gaya investasi sahamnya seperti halnya orang tidur.
Jika seorang investor saham jeli memilih saham perusahaan
yang berkinerja dan prospek yang baik, tentu harga saham perusahaan itu
berpeluang akan terus naik.
Artinya, tanpa perlu memantau dari hari ke hari perkembangan
harga sahamnya di pasar, sebuah perusahaan yang berkinerja baik tentu akan
memberi imbal hasil yang optimal ke depan.
Ada sisi menarik yang dapat dipelajari dari Lo Kheng Hong,
terutama dari cara dan gaya dia menganalisa prospek saham sebuah perusahaan.
Hal pertama yang digarisbawahi olehnya, setiap investor
saham harus rajin menggali sebanyak mungkin informasi, baik melalui keterbukaan
informasi yang disampaikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI),
membaca referensi lainnya, atau paling mudah dengan membaca koran.
"Koran itu sumber informasi berharga. Saya langganan
empat koran. Bayangkan, hanya dengan membayar Rp360.000 per bulan, saya bisa
dapat banyak informasi dari sana," ujarnya dalam sebuah seminar
"Market Update, Economic Outlook, How To Be A Succes Investor" IDX
Investor Club, Sabtu (29/6/2013).
Selain itu, dia memegang betul prinsip 'buy what you know
and know what you buy'. Kenali betul perusahaan yang Anda beli sahamnya.
Hal ini untuk memastikan kinerja perusahaan ke depan
sehingga dana investasi yang dikeluarkan benar-benar akan memberi keuntungan.
Meski banyak bermunculan berbagai macam model analisa
mengenai pergerakan harga saham, Lo Kheng Hong menilai itu semua bukan menjadi
tolak ukur utama.
Meskipun dia secara pribadi lebih percaya diri menggunakan
analisa fundamental untuk memilih sebuah saham perusahaan tercatat.
Dia memberi istilah analisa saham secara fundamental maupun
teknikal ibarat kandang dan sapi.
Sering kali, katanya, investor saham hanya melihat sapi yang
ada didalam kandang. Uniknya lagi, sapi yang diperhatikan betul itu hanya buntut-nya
saja.
"Selama buntut sapi masih bergerak naik turun, maka
investor melihat itu sebagai peluang untuk mendapatkan untung. Dia tidak
melihat bagaimana kandangnya atau kondisi sapinya," katanya.
Dengan kata lain, pemahaman secara fundamental yang di
antaranya mencakup bisnis yang dijalankan perusahaan, bagaimana prospek
pasarnya, lebih kerap dikesampingkan.
Investor lebih senang melihat fluktuasi pergerakan harga
sahamnya dibandingkan dengan memperhatikan dan mendalami kinerja perusahaannya.
Dia mengaku hampir semua investasi yang dijalankan bersifat
jangka panjang dan selama ini memberi keuntungan yang menjanjikan.
Dengan model investasi jangka panjang, saat kondisi pasar
anjlok seperti yang terjadi dalam sebulan terakhir lalu, 'tidurnya' tetap saja
nyenyak karena gaya investasi jangka panjang dipilihnya.
"Tuhan itu Maha Pengampun, tapi pasar saham tak
mengenal ampun," jelasnya.
http://market.bisnis.com/read/20130701/7/147796/resep-memilih-saham-yang-menguntungkan-ala-lo-kheng-hong
http://market.bisnis.com/read/20130701/7/147796/resep-memilih-saham-yang-menguntungkan-ala-lo-kheng-hong