Senin, 30 Juni 2014

Agar Tidak Salah Memilih Advokat

Agar Tidak Salah Memilih Advokat

DIANA KUSUMASARI, S.H., M.H.
Mencari advokat untuk menyelesaikan perkara yang sedang kita hadapi atau memberikan jasa hukum lainnya memang memerlukan suatu proses. Kita sering mendengar klien-klien yang mengeluh (complain) mengenai advokat yang menangani perkara mereka. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari kesalahan klien itu sendiri karena kurang cermat saat memilih advokat.

Di bawah ini kami sajikan beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak salah memilih advokat. Berikut 10 kesalahan yang sering dilakukan orang-orang waktu memilih advokat yang kami sarikan dari situsAllbusiness.com :

1.     Tidak menelusuri bidang kekhususan/keahlian advokat.
Beberapa advokat dapat bekerja dengan baik di luar dari keahlian mereka, akan tetapi banyak yang tidak mengetahui dengan baik nuansa pada bidang hukum yang lain. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan advokat di bidang kontrak/perjanjian, jangan menggunakan jasa advokat perceraian.

2.     Tidak meninjau tarif advokat lebih awal.
Jangan mengeluh apabila Anda dikenakan tarif yang sangat besar jika Anda lalai untuk meninjau tarif/biaya jasa advokat ini sebelum menyetujui untuk menggunakan jasa advokat tersebut.

3.     Memilih advokat karena dia suportif/mendukung/bersimpati.
Ada perbedaan antara advokat yang bersimpati terhadap situasi Anda dengan advokat yang dapat memenangkan kasus Anda atau menangani perkara bisnis Anda. Jangan lebih melihat pada dukungan/simpati yang diberikan, tapi perhatikanlah keahlian advokat tersebut. Advokat yang benar seharusnya memiliki keduanya.


4.     Tidak membicarakan kesediaan waktu.
Jika Anda menggunakan jasa advokat yang tidak memiliki cukup waktu untuk menangani kasus Anda, kebutuhan hukum Anda dapat terabaikan. Pastikan bahwa Anda telah membicarakan berapa banyak waktu yang Anda butuhkan dan carilah advokat yang dapat memenuhi kebutuhan waktu tersebut.

5.     Memilih advokat pertama yang ditemukan.
Saat ingin membeli rumah, Anda tentunya tidak membeli rumah pertama yang Anda lihat. Sama halnya dengan mencari advokat. Anda harus mendapatkan beberapa nama, lebih baik apabila diperoleh dari referensi, kemudian pilih secara bijak.

6.     Tidak bertemu secara langsung.
Telah menjadi hal yang sangat umum dan biasa saat ini untuk melakukan komunikasi bisnis hanya melalui e-mail dan telepon. Hal ini tidaklah bagus untuk hubungan yang penting seperti antara Anda dan advokat Anda. Anda perlu bertemu dengan advokat tersebut secara langsung.

7.     Tidak melakukan penelusuran sendiri.
Carilah referensi, pergi ke perpustakaan hukum setempat dan carilah informasi mengenai advokat, baik secara online, atau menelepon asosiasi advokat setempat. Jangan memilih advokat tanpa menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu. Berbincang dengan orang lain yang pernah bekerja dengan advokat akan memberikan keuntungan/pandangan lebih. Tanyakan latar belakang advokat tersebut, perilaku, kompetensi/kemampuan, dan lain-lain.

8.     Dialihkan pada orang yang tidak berpengalaman.
Pastikan bahwa advokat yang Anda temui akan menangani persoalan-persoalan Anda dan tidak mengalihkannya pada sarjana hukum yang baru lulus.

9.     Berbaik hati terhadap orang lain.
Hanya karena keponakan Anda atau saudara ipar dari saudari tetangga Anda adalah seorang advokat, tidak berarti orang ini adalah orang terbaik untuk menangani kebutuhan hukum Anda. Belajarlah untuk menolak tawaran-tawaran semacam itu dengan sopan.

10. Tanpa kesiapan.
Waktu adalah uang, terutama ketika bekerja dengan advokat yang menagih Anda dengan tarif per-jam. Jika Anda datang tanpa persiapan untuk meeting/rapat, Anda hanya dapat menyalahkan diri sendiri pada akhirnya.

Kami harap uraian di atas dapat menjadi bekal awal Anda dalam memilih advokat. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

sumber tulisan : http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4d959ff8d254c/agar-tidak-salah-memilih-advokat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar