Kamis, 12 Desember 2013

Ulang Tahun, Todung Mulya Masih Berasa 46 Tahun

Ulang Tahun, Todung Mulya Masih Berasa 46 Tahun

TEMPO.CO , Jakarta:Pengacara senior dari firma hukum Lubis Santosa & Maramis, Todung Mulya Lubis Senin 8 Juli 2013 merayakan ulang tahunnya yang ke-64. Acara perayaan ulang tahun yang digelar di kantor firma hukumnya di Equity Tower, SCBD Jakarta ini dihadiri oleh rekan dan para sahabat Todung. Dalam acara itu terlihat Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Penanggulangan Kemiskinan, HS Dillon, Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, dan Wartawan Senior Tempo Fikri Jufri.

Dalam sambutannya, Todung menyatakan meski ia kini telah berusia 64 tahun namun dia masih merasa muda. "Saya masih merasa 46 tahun," ujarnya berseloroh. Pria kelahiran 4 Juli 1949 ini mengungkapkan rasa syukur karena masih diberi kesehatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai pengacara. "Saya belum merasa lelah untuk membela kebenaran," ujarnya. "Sebagai pengacara, saya merasa punya kewajiban untuk terus membela kemanusiaan. Kemanusiaan inilah yang sudah hilang sekarang di dunia hukum."

Sementara itu sejumlah rekan Todung mengungkapkan dia sebagai sosok yang gigih memperjuangkan idealismenya. "Saya kenal dia sejak zaman masih jadi aktivis saat mahasiswa, dan sampai sekarang dia konsisten membela Hak Asasi Manusia," kata Salim Hutajulu, rekan Todung semasa kuliah di Universitas Indonesia.

Salim mengungkapkan, sewaktu peristiwa Malari pada 1974 Todung beruntung karena tidak ikut ditahan. "Kalau saya beda nasib, dulu saya ditahan sampai dua tahun," ujarnya. Semasa mahasiswa, pria kelahiran Tapanuli Selatan ini memang dikenal sebagai aktivis. Todung adalah salah satu penentang ide pembangunan Taman Mini Indonesia Indah.

Di mata HS Dillon, Todung Mulya Lubis adalah sosok yang tahu bagaimana mensyukuri hidup. Dia, ujarnya, seorang pekerja keras namun tidak pernah lupa untuk meluangkan waktu bersama rekan-rekannya. Senada dengan Salim, Dillon juga menilai Todung sebagai pengacara yang tidak luntur idealismenya oleh uang.

Saat ini Todung mengaku sudah mulai mengurangi aktivitasnya sebagai pengacara. "Law firm ini sudah bisa berjalan tanpa saya urusi terus," ujarnya. Kini Todung lebih aktif mengajar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang merupakan almamaternya. Pengacara lulusan Barkeley dan Harvard Amerika Serikat ini juga mengaku masih aktif di sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat Imparsial, Yap Thiam Hien, dan Indonesian Legal Roundtable. "Sekarang saya lebih senang melakukan riset dan penelitian tentang hukum," katanya.

Todung berencana kembali ke Universitas Harvard dalam waktu dekat. Di sana, katanya, dia akan melakukan penelitian tentang korupsi politik. "Saya melihat korupsi politik ini sumber dari korupsi lainnya," ujarnya. Hasil penelitian ini rencananya akan dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah atau makalah. "Mudah-mudahan bisa jadi sumbangsih untuk kajian antikorupsi di Indonesia."

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/09/063494614/Ulang-Tahun-Todung-Mulya-Masih-Berasa-46-Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar